Maximiliaan Jonas Lomban, Walikota dan juga Ketua GTPPC-19 Bitung.
Reportasesulut.com-Pertambahan jumlah pasien terkonfirmasi positif Covid-19 asal Kota Bitung akhir-akhir ini meningkat tajam dan kian memprihatinkan. Bulan lalu, pasien terkonfirmasi positif Covid-19 asal Kota Bitung baru berjumlah 12 orang, namun kini sebulan sesudahnya, terjadi peningkatan drastis dan telah mencapai jumlah 106 pasien terkonfirmasi positif, sebagaimana rilis yang dari diterima dari Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 (GTPPC-19) Kota Bitung, Senin 13/07/2020.Menyikapi kondisi ini, GTPPC-19 Kota Bitung merespons cepat dengan menggelar konferensi pers virtual secara live (siaran langsung) melalui akun Facebook milik Pemerintah Kota Bitung yang dilaksanakan di Balai Pertemuan Umum, Kantor Walikota Bitung.
Dalam konferensi pers itu, juru bicara GTPPC-19 Bitung, Frangky Ladi mengatakan, kondisi pandemi Covid-19 di Kota Bitung saat ini harus diwaspadai bersama karena sudah menjadi sinyal 'siaga' bagi masyarakat Kota Bitung.
“Bila kita tidak berhati-hati (terhadap penyebaran Covid-19), bukan tidak mungkin Kota Bitung secara keseluruhan akan menjadi Zona Merah, sehingga aktivitas masyarakat bisa terhenti,” ujar Ladi.
Penyelenggara Konferensi Pers Virtual via Facebook Live.
Ladi mengajak seluruh komponen masyarakat Kota Bitung yang ada di 8 (delapan) kecamatan dan 69 (enam puluh sembilan) kelurahan untuk secara bersama-sama, bahu-membahu memutus mata rantai penularan Covid-19, agar tidak semakin meluas penyebarannya sehingga korban kian bertambah banyak di Kota Bitung.
“Mari kita mengesampingkan sikap egois kita, sikap menganggap enteng Covid-19 dengan mematuhi protokol kesehatan yang sampai kini masih tetap diterapkan di seluruh wilayah Republik Indonesia, yaitu pakai masker, sering cuci tangan dengan sabun dan jaga jarak dengan siapa pun,” imbaunya.
Ladi berharap protokol kesehatan ini menjadi pedoman bagi masyarakat dalam menghadapi adaptasi kebiasaan baru (new normal) di Kota Bitung, apalagi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO/World Health Organisation) menyatakan penyebaran Covid-19 bisa terjadi kapan pun dan di mana pun.
“Karena itu mari kita berdoa dan tetap optimis, semoga jumlah kasus Corona di kota Bitung akan menurun dan pandemi segera berlalu,” harap Ladi.
Sementara itu, Walikota Bitung Maximiliaan Jonas Lomban (MJL) mengatakan akan mengambil kebijakan-kebijakan tertentu guna menekan peningkatan kasus positif Covid-19 di Kota Bitung ini.
Franky Ladi, salah satu Juru Bicara GTPPC-19 Kota Bitung.
"Nanti ada pemaparan di mana yang merah, di mana yang kuning dan di mana yang hijau. Tetapi itu teori. Kita akan mengelompokkan di mana-mana (saja) kelurahan yang per lingkungannya merah (zona merah), sehingga yang merah ini akan diintervensi. Jadi, bukan cuma kelurahan yang kita intervensi, tetapi per lingkungan yang terkonfirmasi positif juga kita intervensi," jelas MJL.
MJL melanjutkan, dirinya telah meminta kolaborasi Forum Komunikasi Umat Beragama (FKUB) agar dan juga mengimbau kepada semua umat beragama agar terus berupaya dan mendoakan agar bencana non-alam ini cepat berakhir.
Selain itu, Walikota MJL juga mengimbau warga Kota Bitung untuk tetap disiplin mematuhi protokol kesehatan dengan rajin cuci tangan, mengenakan masker ketika beraktivitas dan menghindari kerumunan sebagai salah satu cara memerangi Coronavirus ini.(Adj)