Olly Bisa Kalah Jika VAP Lakukan Ini -->

Iklan Semua Halaman

Olly Bisa Kalah Jika VAP Lakukan Ini

Kamis, 02 Juli 2020

Vonnie Anneke Panambunan (VAP)  dan Olly Dondokambey (OD) 
Reportasesulut.com-Menyusul resminya Vonnie Anneke Panambunan (VAP) diusung sebagai calon Gubernur (cagub) Partai Nasdem pasca-diterimanya surat rekomendasi dari DPP Partai Nasdem, berbagai kalangan menilai VAP berpeluang memenangkan pilgub yang dijadwalkan akan digelar 9 Desember 2020 mendatang. 

Pengamat politik, Baso Affandi yang juga adalah Direktur Barometer Suara Indonesia,  sebuah lembaga konsultan politik nasional menilai, VAP dapat mengalahkan pasangan incumbent Olly Dondokambey dan Steven Kandouw (ODSK) jika pemilihan gubernur berlangsung 'head to head' atau hanya 2 pasang calon yang akan saling berhadapan. Artinya hanya kekuatan Nasdem dan PDIP beserta partai koalisinya yang bertarung.

Namun demikian, pelbagai syarat harus dimiliki VAP jika ingin menumbangkan kekuatan 'banteng' yang dinilai Affandi, super kuat.

"Yang pertama adalah, head to head tadi. Kemudian, VAP harus mengambil pasangan wakil yang tepat. Suara dari pemilih Bolmong Raya menjadi penentu kemenangan VAP. Itu yang harus dioptimalkan" ungkap Affandi. 

"Namun jika lebih dari 2 pasangan calon yang akan bertarung, dapat dipastikan ODSK akan kembali melenggang mulus melanggengkan kekuasaannya hingga 2026 nanti," jelasnya. 

"VAP juga harus punya 'contrasting' atau sesuatu yang beda dan menyolok dibandingkan dengan sosok Olly Dondokambey (OD). Saat ini kedua figur dinilai publik memiliki karakter yang sama, yaitu mengandalkan kekuatan finansial dan gemar bagi-bagi 'berkat'. Namun OD unggul di sisi kekuasaan sebagai incumbent yang mengendalikan infrastruktur pemerintahan hingga tingkat akar rumput," lanjut Affandi, mantan Direktur Strategi Pemenangan LSI,  Lembaga Survey Indonesia (Syaiful Mudjani)  dan di Lingkaran Survey Indonesia (Denny J.A).
Baso Affandi, Direktur Barometer Suara Indonesia, konsultan politik. 
Selain hobinya bagi-bagi uang, di sisi intelektual, VAP dan OD juga tidak ada perbedaan yang menyolok, meskipun VAP bertitel Doktor (Honoris Causa). VAP dianggap bukan sosok yang seperti Christiany Eugenia Paruntu (CEP), figur perempuan yang di mata publik dinilai sebagai figur yang cerdas. CEP adalah Ketua DPD Partai Golkar Sulawesi Utara dan juga kini sebagai Bupati Minahasa Selatan. 

"Intinya, yang harus menjadi catatan bagi VAP dan Partai Nasdem adalah, suara Bolmong Raya dan pertarungan head to head, jika ingin memenangkan perebutan kursi Gubernur Sulawesi Utara," ulang Affandi menegaskan. 
Christiany Eugenia Paruntu (CEP) dan Elly Engelbert Lasut (E2L)
Sementara itu, setelah PDIP yang telah lebih dahulu menetapkan calonnya dan disusul Partai Nasdem yang menjagokan VAP untuk maju sebagai cagub, CEP juga sejak jauh hari telah menyatakan diri untuk maju sebagai cagub dari Partai Golkar. Putri mantan Rektor Unsrat, Joppie Paruntu itu bahkan digadang bakal berpasangan dengan Elly Engelbert Lasut (E2L) salah seorang kader Partai Nasdem yang juga ikut berebut dengan VAP mendapatkan restu dari Surya Paloh,  Ketua Umum Partai Nasdem. Namun belakangan, VAP yang diberi 'lampu hijau' melalui surat rekomendasi cagub. 

Publik Sulawesi Utara kini menanti kepastian dari Partai Golkar melalui ketuanya, CEP. Akankah CEP ikut menjadi kontestan atau hanya menjadi penonton dan duduk sebagai penggembira? Akankah CEP menggandeng E2L sebagai cawagub atau sebaliknya? Konstelasi politik masih dinamis dan terus berubah seiring makin kasibnya waktu jelang hari 'H' pemilihan. Dan masa 'injury time' penetapan calon gubernur kini tersisa 2 bulan lagi,  yakni 6 September 2020. 

"Politik tidak akan menarik jika tanpa kejutan. Just wait and see, seperti apa kejutan yang bakal terjadi nanti dan bagaimanya endingnya? Kita tunggu saja." pungkas Affandi.(Adj)