Viral Broadcast : FENOMENA CUACA DINGIN DIKAITKAN DENGAN APHELION, (Hoax) INI PENJELASAN BMKG -->

Iklan Semua Halaman

Viral Broadcast : FENOMENA CUACA DINGIN DIKAITKAN DENGAN APHELION, (Hoax) INI PENJELASAN BMKG

Senin, 03 Januari 2022
Reportasesulut.com -  Viral di media sosial warganet menghubungkan fenomena cuaca dingin di awal 2022 dengan Aphelion. Pengertian Aphelion berarti berarti titik orbit Bumi yang terjauh dari Matahari.

Dan broadcst yang beredar menyebutkan cuaca dingin di Indonesia belakangan ini terjadi karena jarak bumi dengan matahari dalam titik terjauh saat periode revolusi atau Aphelion. Menurut broadcast tesebut, saat berada di titik Aphelion, cuaca di bumi akan cenderung lebih dingin dibanding periode lainnya.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menegaskan penjelasan tersebut tidak benar. Menurut BMKG Aphelion ini merupakan fenomena astronomis yang terjadi setahun sekali pada kisaran bulan Juli. Informasi yang beredar disebut menyesatkan atau Hoax. seperti dilansir inews.id.

"Fenomena cuaca dingin di beberapa wilayah Indonesia tidak terkait dengan Aphelion. Alasannya, Aphelion tidak berpengaruh signifikan terhadap suhu di bumi. Hal itu termasuk pada periode bumi letaknya lebih dekat dengan matahari (Perihelion)," kata Plt Deputi Klimatologi BMKG Urip Haryoko, Senin 3/1/2022.

Periode fenomena astronomis Aphelion puncaknya terjadi pada bulan Juli, sedangkan Perihelion adalah Januari. Urip mengatakan, saat Aphelion, posisi matahari memang berada pada titik jarak terjauh dari bumi. 

Kendati begitu, kondisi tersebut tidak berpengaruh banyak pada fenomena atmosfer permukaan. Dia menyimpulkan cuaca dingin dalam beberapa hari terakhir bukan karena Aphelion tetapi karena faktor-faktor lain di luar sebab bumi berada di jarak terjauh dari matahari.

"Sementara itu, pada waktu yang sama, secara umum wilayah Indonesia berada pada periode musim penghujan dengan masa puncak terjadi pada Februari 2022. Hal ini menyebabkan seolah Aphelion memiliki dampak yang ekstrem terhadap penurunan suhu di Indonesia. Padahal pada faktanya, penurunan suhu di masa pergantian tahun banyak disebabkan faktor di luar itu," kata Urip. (***).